Ricky Kambuaya dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Pemain asal Sorong, Papua Barat Daya, ini mencuri perhatian publik lewat performa eksplosifnya bersama timnas Indonesia di Piala AFF 2020 dan berbagai klub Liga 1. Setelah melanglang buana bersama Persebaya Surabaya dan Persib Bandung, kini Kambuaya membuka lembaran baru bersama Dewa United FC, klub yang tengah membangun reputasinya di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Kepindahan Kambuaya ke Dewa United bukan hanya sekadar transfer pemain. Bagi sang gelandang, ini adalah panggung baru untuk membuktikan kualitas dan membangkitkan kembali performanya yang sempat menurun akibat cedera dan rotasi di klub sebelumnya.
Profil Singkat Ricky Kambuaya
Ricky Kambuaya lahir pada 5 Mei 1996 di Sorong. Ia memulai karier sepak bolanya di tanah Papua sebelum menembus kancah nasional bersama Perseru Serui dan PSS Sleman. Namanya mulai dikenal luas ketika bergabung dengan Persebaya Surabaya pada musim 2020. Bersama Bajul Ijo, Kambuaya tampil memikat sebagai gelandang serang bertipe box-to-box, dengan kecepatan, determinasi, dan visi bermain yang baik.
Kualitasnya yang mencolok membuat pelatih Shin Tae-yong memanggilnya ke timnas senior. Di ajang Piala AFF 2020, Kambuaya menjadi salah satu pemain kunci dengan peran vital di lini tengah Indonesia, dan mencetak gol penting saat melawan Malaysia.
Perjalanan ke Dewa United
Setelah periode singkat bersama Persib Bandung yang penuh tantangan, termasuk cedera dan minim menit bermain, Kambuaya memilih untuk mencari tantangan baru. Pada 2024, ia resmi bergabung dengan Dewa United FC, klub asal Tangerang Selatan yang tengah membangun skuad ambisius di Liga 1.
Keputusan ini dianggap tepat oleh banyak pengamat. Dewa United memberikan ruang yang lebih besar bagi Kambuaya untuk kembali menemukan performa terbaiknya. Di tim berjuluk Tangsel Warriors ini, Kambuaya dipercaya sebagai salah satu motor serangan dan pemimpin di lini tengah.
Peran Kunci di Lini Tengah
Di Dewa United, Kambuaya menempati posisi idealnya: sebagai gelandang tengah dengan peran bebas. Ia diberi keleluasaan untuk mengatur tempo permainan, melakukan penetrasi ke area lawan, serta menjadi penghubung antar lini.
Keunggulan utama Kambuaya terletak pada kemampuannya menggiring bola dengan cepat, memecah garis pertahanan lawan, dan memiliki insting menyerang yang tajam. Ia juga tak ragu membantu bertahan saat dibutuhkan. Kombinasi teknik, stamina, dan keberanian inilah yang menjadikannya salah satu gelandang yang disegani.
Kerja samanya dengan pemain-pemain seperti Karim Rossi, Egy Maulana Vikri, atau Risto Mitrevski di lini tengah dan depan menjadi salah satu andalan pelatih Jan Olde Riekerink dalam membentuk gaya bermain ofensif Dewa United.
Misi Kebangkitan Karier
Kepindahan ke Dewa United menjadi semacam "restart" bagi Kambuaya. Setelah melalui fase sulit di Persib, ia kini tampil lebih bebas dan konsisten. Beberapa laga awalnya bersama Dewa United menunjukkan bahwa ia mulai kembali pada performa terbaiknya—berani duel, aktif mencari bola, dan kembali menciptakan peluang berbahaya.
Kambuaya pun tak segan menyatakan bahwa ia ingin membuktikan diri dan kembali ke tim nasional. Bersama Dewa United, ia berharap bisa menunjukkan bahwa dirinya masih layak bersaing di level tertinggi dan memberikan kontribusi nyata, baik di klub maupun timnas.
Pengaruh bagi Tim dan Suporter
Selain kontribusinya di lapangan, kehadiran Ricky Kambuaya juga memberi dampak besar bagi mental tim. Ia membawa pengalaman bermain di klub besar dan timnas, yang tentu berguna bagi para pemain muda di skuad Dewa United. Sikap profesional, kerja keras, dan semangat pantang menyerah yang ditunjukkan Kambuaya menjadi contoh bagi rekan setimnya.
Bagi suporter Dewa United, nama besar Kambuaya turut membangkitkan antusiasme. Klub ini dikenal sebagai pendatang baru di Liga 1, dan kehadiran pemain sekelas Kambuaya memperlihatkan keseriusan manajemen dalam membangun tim kompetitif.

Harapan ke Depan
Perjalanan Kambuaya bersama Dewa United masih panjang. Namun, awal yang menjanjikan menunjukkan bahwa ia berada di jalur yang benar. Jika mampu menjaga kebugaran dan konsistensi, bukan tidak mungkin Ricky Kambuaya akan kembali menjadi langganan timnas Indonesia, apalagi dengan proyek jangka panjang Shin Tae-yong yang masih berlangsung.
Bagi Dewa United sendiri, memiliki pemain seperti Kambuaya di lini tengah memberi mereka keunggulan teknis dan taktis yang sangat berharga. Dengan kombinasi pemain lokal berkualitas dan pemain asing yang solid, tim ini berpotensi menjadi kuda hitam di Liga 1.
Penutup
Ricky Kambuaya dan Dewa United kini berjalan seiring dalam misi masing-masing: sang pemain ingin bangkit dan membuktikan kualitasnya, sementara klub ingin menembus dominasi tim-tim besar di Liga 1. Kombinasi ambisi, bakat, dan semangat baru inilah yang membuat kisah Kambuaya di Dewa United layak untuk terus diikuti.
Dengan usia yang masih produktif dan semangat yang kembali menyala, publik sepak bola Indonesia tentu berharap bahwa Ricky Kambuaya akan kembali bersinar—kali ini bersama Dewa United.